Main Article Content

Abstract

ABSTRAK
Alih fungsi lahan di Kabupaten Bandung telah menyebabkan meluasnya lahan kritis dan peningkatan risiko bencana alam seperti banjir bandang, longsor, dan erosi yang merugikan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana Kelompok Tani Wanoja di Kecamatan Ibun mengelola pertanian kopi secara ramah lingkungan sesuai dengan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta dampaknya terhadap konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokus penerapan hukum lingkungan dalam praktik pertanian kopi yang dipimpin oleh petani perempuan, dengan pendekatan partisipatif dan konservasi yang terintegrasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui observasi, wawancara langsung di lokasi produksi Kelompok Tani Wanoja, dan kajian literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Tani Wanoja berhasil menanam lebih dari satu juta batang kopi di lahan seluas 118 hektare, yang sebelumnya mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian sayur dan menimbulkan bencana banjir bandang. Praktik pertanian tersebut menerapkan sistem agroforestri, penggunaan pupuk dan pestisida organik, pengelolaan limbah secara zero waste, dan pengelolaan sumber daya air yang efisien, sehingga mampu mengurangi risiko erosi dan banjir bandang sejak 2016. Keberhasilan ini juga didukung oleh pelibatan aktif perempuan sebagai agen perubahan dan dukungan pelatihan serta akses pasar ekspor, yang secara kolektif meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan anggota kelompok tani. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara konservasi lingkungan dan pemberdayaan komunitas tani dalam menghadapi tantangan alih fungsi lahan dan bencana alam.


Kata kunci: hukum lingkungan; komunikasi lingkungan; kelompok tani kopi; kelompok tani wanoja; alih fungsi lahan.



ABSTRACT
Land use change in Bandung Regency has led to the expansion of critical land and an increased risk of natural disasters such as flash floods, landslides, and erosion, which have caused socio-economic losses to the community. This study aims to examine how the Wanoja Farmer Group in Ibun Subdistrict manages environmentally friendly coffee farming in accordance with the provisions of Article 70 of Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management, as well as its impact on environmental conservation and community welfare. The novelty of this research lies in its focus on the application of environmental law in coffee farming practices led by women farmers, using a participatory and integrated conservation approach. The method used is descriptive qualitative with a case study approach through observation, direct interviews at the Wanoja Farmers Group production site, and a review of relevant literature. The results of the study show that the Wanoja Farmers Group has successfully planted more than one million coffee trees on 118 hectares of land, which had previously been converted to vegetable farming and caused flash floods. These agricultural practices implement agroforestry systems, the use of organic fertilizers and pesticides, zero waste waste management, and efficient water resource management, thereby reducing the risk of erosion and flash floods since 2016. This success is also supported by the active involvement of women as agents of change and the provision of training and access to export markets, which collectively improve environmental sustainability and the welfare of farmer group members. This study underscores the importance of synergy between environmental conservation and farmer community empowerment in addressing the challenges of land conversion and natural disasters.


Keywords: environmental law; environmental communication; coffee farmer groups; Wanoja farmer groups; land conversion.

Keywords

hukum lingkungan komunikasi lingkungan kelompok tani kopi kelompok tani wanoja alih fungsi lahan

Article Details

How to Cite
Putra, W., Sumartia, S., & Mulyani, H. S. (2025). Peran Kelompok Tani Wanoja dalam Rehabilitasi Lahan Kritis di Kamojang. Bina Hukum Lingkungan, 10(1). https://doi.org/10.24970/bhl.v10i1.480